Rehat Sejenak
Tenangkan hati, semua hati ini bukan salahmu.Dua kalimat lirik tersebut bisa menjadi mantra saat kamu sedang berada di titik terendah. Baik di saat kamu ditinggalkan oleh yang terkasih, ketika orang-orang terdekat menjauh, ketika impian belum tercapai, ketika realita tidak sesuai ekspektasi, atau apapun trigger yang memancingmu untuk bersedih. Rehatlah sejenak. Ada beberapa hal yang perlu kamu kurangi - atau kamu rehatkan sejenak - demi kesehatan mentalmu.
Jangan berhenti, yang kau takutkan takkan terjadi.
1. Rehat dari Menyalahkan Diri Sendiri
Seorang teman dekat berbagi cerita cintanya denganku. Dia dan pacarnya telah bersama selama 6 tahun, mulai dari awal kuliah sampai meniti karir. Karena bekerja di kota yang berbeda, mereka pun LDR (Long Distance Relationship). Belum lama pacaran jarak jauh, pacar dari teman dekatku ini minta putus dan tak lama kemudian punya pacar baru. Usut punya usut, ternyata memang sudah berselingkuh sebelum orang itu minta putus. Sudah pacaran bertahun-tahun dan dikhianati, siapa sih yang ga sakit hati? Temanku sangat terluka dan terus bertanya "Aku salah apa? Kasih tahu aku. Aku salah apa???" Terlepas dari apapun faktor perselingkuhan dari orang itu, yang salah adalah orang yang berkhianat, bukan yang dikhianati.Namun, bukankah kita sering berpikir demikian? Ada banyak hal di luar rencana yang terjadi - studi yang terhambat, karir yang gitu-gitu saja, pertemanan yang tidak sehat, persepsi keluarga yang mengecewakan - dan semua hal itu terjadi karena salah kita. Apakah benar? Belum tentu. Tidak semua hal bisa kita kontrol - terutama pikiran, perkataan, dan perbuatan orang lain kepada diri kita. Menyalahkan diri sendiri tidak akan mengubah apapun. Mengeluarkan energi untuk orang-orang yang menyakiti kita juga tidak akan mengubah mereka. Rehatkan pikiran sejenak dan temukan cara untuk bangkit.
Menyalahkan diri sendiri tidak akan mengubah apapun. Mengeluarkan energi untuk orang-orang yang menyakiti kita juga tidak akan mengubah mereka. Rehatkan pikiran sejenak dan temukan cara untuk bangkit.
2. Rehat dari Sosial Media
Siapa sih yang tidak punya sosial media di era modern ini? Menurut riset BBC.com pada September 2019, rata-rata penggunaan internet rakyat Indonesia per harinya adalah 195 menit. Media sosial seperti Facebook, Instagram, dan Twitter memudahkan kita berkomunikasi dengan orang lain. Sayangnya, semakin ke sini, semakin banyak yang menggunakan media sosial sebagai ajang untuk berkompetisi. Ada yang dengan terang-terangan membagikan informasi yang bersifat privasi, seperti slip gaji atau tabungan. Kemudian ada yang nyinyir dan komen semaunya. Ada yang bikin postingan sebagai pengakuan diri. Ada yang berbagi tips menjadi orang sukses - padahal standar sukses setiap orang berbeda-beda - dan siapa yang menentukan seseorang sudah sukses atau belum? Segala macam postingan bisa ditemukan dengan mudah di sosial media.Namun, kemudahan itu akan menjadi bumerang ketika pengendalian diri kita mulai longgar. Beberapa pandangan ini aku dapatkan setelah mendengar beberapa keluhan. Ada yang mulai kehilangan jati diri, ada yang merasa ketinggalan dari teman-temannya, ada yang minder, banyak yang mulai lupa bahwa mereka dalam kondisi yang baik dan lupa mensyukuri apa yang sudah ada padanya saat ini. Bila kita sudah sampai di titik ini saat kita scroll down Facebook dan Instagram, yuk rehat sejenak. Sign out dari media sosial selama 3 hari. Perbanyak baca artikel atau buku sesuai genre kesukaanmu, dan dengarkan lagu Rehat dari Kunto Aji.
Yang dicari, hilang. Yang dikejar, lari."Untuk kalian yang lelah dengan keadaan, pencarian, kenangan, tuntutan, apa yang ada di pikiran, terima kasih sudah berjuang sampai sekarang." - Kunto Aji
Yang ditunggu, yang diharap, biarlah semesta bekerja untukmu.
Sumber:
https://www.bbc.com/indonesia/majalah-49630216
https://beritabaik.id/read?editorialSlug=musik&slug=1549433403264-kunto-aji-ajak-istirahat-sejenak-lewat-video-musik-rehat
Waah serasa terapi mandiri
ReplyDeleteSemoga bisa lebih baik ya perasaannya setelah ini..
DeleteYess!bnr bgt! Stlh jrg2 buka ig, Twitter, jadi lebih tenang dan senang dg hidup.. lebih bisa habiskan waktu dg org2 dekat juga ☺️
ReplyDeleteYup bener banget. Mengurangi penggunaan sosmed sungguh membuat mental lebih sehat.
Delete