Manfaat Memiliki Hewan Peliharaan di Rumah
Siapa sih yang tidak gemas dengan kelucuan hewan peliharaan seperti kucing, anjing, hamster, kelinci, dan yang lainnya? Rasa sayang kita kepada hewan peliharaan (atau istilah kekiniannya: anak bulu) sudah seperti rasa sayang kepada orang-orang terdekat. Meski saat ini aku masih nomaden dan belum menetap di suatu kota, aku sangat bersyukur karena bisa menyayangi seekor kucing yang setiap harinya mampir ke kamar kecilku. Sejak masa pandemi dan harus di rumah aja, aku semakin dekat dengan kucing ini. Banyak manfaat yang aku dapatkan dari kehadirannya, yaitu:
Sumber: Pribadi/May 2020 |
1. Belajar Menyayangi Tanpa Pamrih
Saat bangun tidur, ada anak bulu yang memanggil kita dengan muka cerianyaidur. Saat berangkat kerja, dia mengantar ke pintu, bahkan ingin lebih jauh bila diperbolehkan. Saat kita pulang kerja dan membuka pintu rumah, ekspresi sumringahnya pun tampak. Tak lupa dia minta dielus karena dia kangen setelah ditinggal seharian. Setelah makan malam dan saatnya santai sambil nonton TV, dia pun menemani, kepalanya nempel ke bagian tubuh kita, dan memberi kode minta disayang.
Dulu aku berpikir "dia akan bahagia menghabiskan waktu denganku", tetapi aku salah. Ternyata akulah yang sangat bahagia karena dia hadir di hidupku. Memberi makan, mengelus tubuhnya, memastikan setiap bagian tubuhnya tidak sakit adalah bagian dari caraku menyayanginya. Dia tidak perlu melakukan apapun untuk membalas itu semua. Cukup dengan dia sehat dan bisa bermain dengan ceria, aku sudah merasa sangat bahagia. Dengan belajar menyayangi anak bulu ini tanpa pamrih, aku belajar tentang kasih yang tidak mengharapkan balasan. Saat aku memberi yang terbaik pada yang terkasih, aku tidak perlu mengharap balasan. Memberi tanpa harap kembali, itulah yang harusnya selalu diterapkan bagi orang-orang terdekat.
Dulu aku berpikir "dia akan bahagia menghabiskan waktu denganku", tetapi aku salah. Ternyata akulah yang sangat bahagia karena dia hadir di hidupku.
2. Belajar Bertanggungjawab
Memiliki hewan peliharaan adalah suatu tanggung jawab dan komitmen jangka panjang. Harus benar-benar yakin sebelum kita mengadopsinya. Seperti komitmen orang tua dalam merawat dan membesarkan anak, begitupun komitmen kita pada anak bulu kita yang tersayang. Kita harus selalu memastikan ketersediaan makanan dan minumannya. Kita harus dengan rajin membersihkan kamarnya (a.k.a kandangnya). Kita harus rutin meluangkan waktu untuk bermain bersama dia karena dia suka bersosialisasi layaknya manusia.
Meskipun belum berkomitmen untuk mengadopsi anak bulu saat ini (karena masih anak kosan), aku sangat bersyukur karena tiap hari ada anak bulu yang rutin main ke kamar. Anak bulu ini miliknya Ibu Kos, tetapi entah mengapa ada magnet yang membawanya mampir ke kamarku setiap hari. Bukan hanya mampir, bahkan bisa sampai seharian di kamar. Aku pun membeli makanan kucing dan snacknya. Setiap dia datang ke kamar, aku selalu mengajaknya ngobrol. Sesekali saat aku lupa ngobrol dengannya karena sibuk bekerja, dia akan naik ke laptopku. Lucu sekali ya cara dia mencari perhatian.
Sumber: Pribadi/May 2020 |
Pastikan kebutuhan jasmani dan mental anak bulu kita selalu tercukupi ya.
3. Mengatasi Stres
Penelitian menunjukkan bahwa kehadiran anak bulu dapat membantu mengatasi stres dan rasa cemas. Di luar negeri, hewan peliharaan dijadikan sebagai terapi depresi oleh beberapa institusi. Dalam suatu penelitian, para partisipan yang sedang tertekan diminta untuk membelai hewan peliharaan mainan. Namun, tidak ada perubahan dalam pikiran mereka yang dalam keadaan tertekan. Ketika mereka diminta mengelus anak bulu yang sesugguhnya, mereka menajdi lebih tenang, bahkan pada partisipan yang sebelumnya tidak menyukai binatang.
Hal ini terjadi karena gerakan mengelus anak bulu merangsang hormon oksitosin, yaitu hormon yang berfungsi sebagai pereda rasa cemas yang berlebih dan rasa stres. Hormon ini memberikan rasa tenang dan membuat tekanan darah kembali normal.
Sumber: Instagram @rachelbrend |
Saat aku mengumpulkan informasi untuk menulis artikel ini, aku bertanya pada sahabatku yang telah merawat anak bulu kesayangannya selama 10 tahun, dan begini tuturnya:
She is an angel that God let me take care of, I am so grateful to have her in our little family. She is the one that brings out our laughter. I have no reason not to love her.
Jadi, kalau kalian sudah bisa membuat komitmen untuk memelihara, merawat, dan hidup bersama anak bulu saat susah-senang dan sehat atau sakit, jangan ragu untuk mengadopsi dan merawat mereka secara total ya. Jangan lupa untuk mampir di tulisan lain chindycerita.com ya.
Baca juga: 3 Tips Mengelola Keuangan di Kala Pandemi
Sumber:
iyaa memang harus tanggung jawab macam punya anak bayi. harus di vaksin, kalo sakit harus ke dokter (gak ada bjps kucing hehe) lalu juga harus selalu sedia makanan sehari-hari. ribet tapi menyenangkan...
ReplyDeletetepat sekali - seperti anak bayi sendiri ya..
Delete